Selamat Datang di Website Pengadilan Negeri So'E
features Artikel
Satukan Langkah Untuk Mencapai Tujuan
17 April 2018 | Penulis : Anwar Rony Fauzi, S.H

Sebagai salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan negara tertinggi, Mahkamah Agung saat ini sedang melakukan pembenahan sistem dan menerapkan berbagai inovasi dalam diri Mahkamah Agung serta lingkungan peradilan di bawahnya Upaya pembenahan tersebut adalah bagian dari reformasi peradilan yang akan mendukung tercapainya visi mahkamah agung, yakni “Menuju Badan Peradilan Yang Agung”.

Untuk dapat mencapai visi tersebut dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Komponen yang sangat berpengaruh dalam tercapainya tujuan sebuah organisasi adalah pada sumber daya manusia yang ada pada organisasi tersebut. Hakim, Pejabat Stuktural, Pejabat Fungsional dan Seluruh Pegawai Pengadilan baik pada pengadilan tingkat pertama hingga mahkamah agung haruslah memiliki cara berpikir dan pandangan yang sama dalam hal pencapaian visi Mahkamah Agung.

Secara sederhana visi adalah pandangan masa depan yang akan diraih. Untuk mencapai masa depan tersebut dibutuhkan sebuah jembatan yang akan menghubungkan realita saat ini kepada tujuan yang akan kita raih tersebut. Jembatan inilah yang kemudian kita sebut sebagai misi. Visi dan misi yang telah ditetapkan oleh mahkamah agung sudah seharusnya untuk diresapi serta dilaksanakan oleh setiap sumber daya manusia yang ada. Ketika setiap SDM telah memiliki cara berpikir dan pandangan yang sama dalam pencapaian visi Mahkamah Agung, maka setiap perilaku yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari pasti merupakan upaya mewujudkan apa yang menjadi tujuan tercapainya visi organisasi.

Bagaimana jika sumber daya manusia yang ada tidak memiliki cara pandang dan cara berpikir yang sama dalam terwujudnya tujuan organisasi? Ada sebuah kisah di sebuah desa kecil tersebutlah 3 (tiga) orang pekerja bangunan yang sedang bekerja. Kepada ketiganya ditanyakan hal yang sama. Pertanyaan pertama diajukan kepada tukang pertama "Pak, apa yang sedang anda kerjakan ?". Ia pun menjawab, "Kamu bisa lihat sendiri, saya ini seorang tukang, saya sedang mengerjakan pekerjaan saya sebagai tukang bangunan" jawabnya singkat. Lalu ditanyakan pertanyaan yang sama kepada tukang kedua. "Pak, apa yang sedang anda kerjakan?". Si tukang kedua pun menjawab, "Saya sedang membantu sekolahan ini membuat gedung sekolah." jawab tukang kedua singkat. Dan yang terakhir, ditanyakan kembali hal yang sama kepada tukang ketiga. "Pak, apa yang sedang anda kerjakan?". Tukang ketiga lalu menjawab, "Saya sedang membangun mimpi anak-anak di desa ini supaya mereka berani bermimpi lebih tinggi dan meraih cita-citanya. Aku kan membantu membangun gedung yang bagus, nyaman, dan penuh keindahan sehingga anak-anak senang sekolah,mau belajar dan akhirnya nanti mereka menjadi orang besar yang bisa membawa manfaat di desa ini".

Dari kisah pekerja bangunan tersebut Bisa dikatakan bahwa yang mereka lakukan adalah hal yang sama, namun bagaimana cara berpikir dan pandangan kitalah yang kemudian akan membedakan kualitas apa yang sedang kita lakukan di masa sekarang. Semakin baik kualitas pekerjaan yang kita lakukan disaat ini tentu akan mempengaruhi tercapainya visi organisasi kita di masa depan yakni “ Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung”.


Anwar Rony Fauzi, S.H.
Calon Hakim Pada Pengadilan Negeri So’E.